Jumat, 28 Desember 2007

KUT Mekar Tani Jaya Wujudkan Pertanian Modern

Oleh
Didit Ernanto


Bandung-Nasib petani kecil atau buruh tani memang tak sebagus petani yang memiliki lahan luas. Petani kecil yang hanya punya lahan sempit maupun buruh tani yang tak memiliki lahan kerap kali kesejahteraan hidup mereka tak memadai.
Kondisi ini dialami pula oleh para petani sayuran di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Mayoritas petani di Cibodas Lembang ini hanya memiliki lahan yang tak luas. Di antara mereka bahkan hanya menjadi buruh tani yang menggarap lahan milik orang lain.
Beranjak dari keinginan untuk mengangkat derajat petani di Cibodas inilah didirikan Kelompok Usaha Tani yang diberi nama Mekar Tani Jaya. Pelopornya adalah Doyo Mulyo Iskandar di tahun 1987.
Laki-laki berusia 44 tahun ini tak sendirian. Ia merangkul sembilan pemuda Desa Cibodas Lembang sebagai rekanan. Menariknya, para pendiri KUT Mekar Tani Jaya ini tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian.
Kendati pun mereka mempunyai bekal sebagai sarjana, namun itu belum cukup untuk masuk ke bidang yang boleh dibilang baru bagi mereka. Untungnya petani di Desa Cibodas Lembang memberi dukungan bagi mereka.
"Kita ingin memberdayakan petani di Desa Cibodas," kata Doyo. Mulanya usaha yang dirintis kelompok ini adalah sektor pertanian sayuran. Maklum saja sebagai daerah yang berhawa sejuk, Cibodas dikenal sebagai sentra sayuran.
Petani di Cibodas Lembang sebelum berdirinya KUT Mekar Tani Jaya tak mampu menikmati hasil jerih payahnya dengan memadai. Penyebabnya hasil penjualan sayuran harus melalui tengkulak.
Doyo mengatakan petani tak mempunyai daya tawar dalam menentukan harga. Semua harga sayuran ditentukan tengkulak. Akibatnya keuntungan hanya masuk ke kantong tengkulak, sementara petani tak memperoleh apa-apa.
Sebagai langkah awal, KUT Mekar Tani Jaya mulai menghimpun hasil produksi serta membuka jaringan pemasaran. "Kita mulai membuka jaringan pemasaran sampai ke supermarket," tutur Doyo. Untuk menembus pasar modern tersebut, kualitas produk pun juga mendapat perhatian tersendiri. Doyo menyadari jika kualitas tak ditingkatkan, produk sayuran asal Cibodas tentunya tidak diterima di supermarket.

Ekspor
Upaya Doyo dan teman-teman mengangkat derajat petani kecil maupun buruh tani mulai menampakkan hasil. Dalam hal budi daya sayuran, petani Cibodas tak lagi hanya mengandalkan produk konvensional semata.
Produk-produk hasil inovasi terus dikembangkan. Produk asparagus, horenso, zukini, pakcoy, nasubi, jagung manis jepang, edamame, cizito, sampai kapri manis telah mampu dihasilkan oleh petani Cibodas.
Menariknya komoditas sayuran tersebut diminati pasar ekspor. Doyo menyebutkan sejak tahun 2005 pihaknya telah mengekspor komoditas sayuran ke Singapura.
Setiap minggunya mereka mampu mengirim sebanyak 5,4 ton komoditas sayuran ke Singapura. Hasil dari ekspor ini tak semata-mata untuk kepentingan petani, melainkan juga untuk pengembangan usaha kelompok tani Mekar Tani Jaya.
Dana yang diperoleh untuk mengembangkan usaha berasal dari petani yang menjadi anggota. Caranya adalah dengan mengambil Rp 250 untuk setiap kilogram komoditas sayuran yang dijual.
Menurut Doyo, dana tersebut dipakai untuk membantu petani saat panen hingga pengepakan sebelum dijual. Selain dari petani yang menjadi anggota, pengembangan usaha mulai melibatkan investor. "Ada 21 investor yang telah menanamkan modalnya," sebut Doyo.
Nilai investasi dari pihak ketiga ini mencapai Rp 2,4 miliar. Melalui investasi pihak ketiga tersebut kelompok tani Mekar Tani Jaya mulai merambah sektor lain di luar pertanian, seperti persewaan kebun, pabrik pestisida, transportasi, hingga unit trading. Keberhasilan kelompok tani Mekar Tani Jaya ini membuat kelompok tersebut telah memperoleh berbagai penghargaan.
Di antaranya Good Agriculture Practise, nominator UKM Berprestasi Sampoerna Award Tahun 2006, dan juga penghargaan lainnya dari Departemen Pertanian. Walhasil kelompok tani Mekar Tani Jaya mampu menjadi pioner untuk mengangkat derajat kehidupan petani kecil maupun buruh tani.
Kini kehidupan petani di Cibodas Lembang berubah drastis. Seiring dengan terus berkembangnya kelompok tani Mekar Tani Jaya, taraf hidup petani di Cibodas Lembang membaik.
Tak hanya dari sisi kesejahteraan hidup semata, pengetahuan petani Cibodas juga mengalami peningkatan. Boleh dibilang petani Cibodas Lembang telah menjadi petani modern yang tak kalah dengan petani lainnya


Copyright © Sinar Harapan 2003i neger






Copyright © Sinar Harapan 2003

Tidak ada komentar: